Depok,lensapublik.com,- Kepala Dinkes Kota Depok Mary Liziawati saat memberikan sambutan pada Talkshow Kesehatan Penguatan Pentahelix Terhadap Implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dalam Menciptakan Generasi Sehat dan Produktif Menuju Indonesia Emas 2045 di Aula Lantai 10 Gedung Dibaleka II Balai Kota Depok, Kamis (31/10/24).
Dinas Kesehatan Kota Depok mengadakan Talkshow kesehatan “Penguatan Pentahelix terhadap Implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dalam Menciptakan Generasi Sehat dan Produktif Menuju Indonesia Emas 2045.” di Aula lantai 10 Gedung Dibaleka 2 Balai kota Depok, Kamis ( 31/10/2024). Acara ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat dalam mendukung penerapan KTR, yang merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Dalam acara tersebut, Dinas Kesehatan mengajak partisipasi dari pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan media untuk bersama-sama berkontribusi dalam mengurangi dampak negatif dari merokok. Melalui pendekatan pentahelix, diharapkan dapat tercipta sinergi yang kuat dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup sehat dan menjauhi rokok.
Kegiatan ini juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mendukung program KTR, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang sehat dan produktif. Dengan demikian, langkah ini diharapkan dapat berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045, di mana masyarakat Indonesia diharapkan memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan produktif.
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, talkshow ini dilakukan untuk memantapkan proses kemitraan yang terjalin sehingga dapat terwujud Kota Depok yang sehat.
Dituturkannya, unsur Pentahelix harus bersepakat dan bekerjasama secara sukarela dan penuh optimis bahwa peradaban akan tercipta melalui kepedulian terhadap sebuah generasi dari masing-masing unsur masyarakat baik pemerintah, swasta, akademisi, dunia usaha, komunitas dan media.
“Tentunya Dinkes tidak dapat bekerja sendiri, semua unsur harus saling bekerja aktif dan melakukan pengawasan efektif terhadap implementasi KTR di wilayahnya masing-masing sebagai upaya menyiapkan generasi yang lebih baik,” ujarnya.
Mary menambahkan, tantangan utama adalah aksesibilitas produk tembakau serta pengaruh budaya dan sosial.
Sehingga membuat merokok masih dianggap normal di kalangan remaja.
Menanggapi permasalahan tersebut, Dinkes Kota Depok terus melakukan berbagai upaya.
Seperti, sosialisasi, edukasi, dan menginisiasi pembentukan Generasi Sehat Tanpa Asap Rokok (Gen Star) untuk anak-anak di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik negeri maupun swasta di Kota Depok untuk menjadi konselor sebaya di sekolahnya.
“Kami juga membentuk Kampung KTR, penghargaan KTR Award, lomba kampung, termasuk kolaborasi dengan Satpol PP untuk penegakkan sekaligus penertiban tujuh KTR,” tutupnya. (Lucy)