ASPIRASI BERSYUKUR DEKLARASI GN ANTI ISLAMO PHOBIA

Jakarta,- Lensa Publik,- Wati Imhar pimpinan gerakan emak emak Aspirassi selama ini selain membantu logistik / makan minuman untuk demo demo yang dilakukan Mahasiswa buruh dan masyarkat untuk penegakan keadilan di ibukota Jakarta, juga aktiv di berbagai kajian Diskusi mengkampanyekan GNAI (Gerakan Anti Islamo phobia) agar di RI terwujud menjadi Hari libur Internasional 15 Maret.

Islamo phobia merupakan ujaran kebencian, Diskriminatif, Destruktif, Anarkhis, memfitnah Islam Teroris, Radikal, mengadu domba Pancasila versus Islam yang ternyata Islam rahmatan tak terbukti merusak dunia bahkan pada 15 Maret karna pengaruh Orientalis membantai Jamaah solat di masjid New Zealand.

Kite peringati Hari Anti Islamo Phobia secara Internasional bersama kafir / Nasionalis human untuk menciptakan keadilan dan perdamaian, khususnya di RI tanpa sertakan Aliran sesat Islam yang terdaftar di MUI.
Program Aspirasi mempersiapkan kajian bersama semua fihak bagaimana sanksinya terhadap serangan Islamo phobia, menghimpun data dokumenter sejarah Islamo phobia.

Selain Wati Imhar yang hadir pada Deklarasi GNAI nampak tokoh Islam termasuk Webinar, antara lain Ustaz Alfian Tanjung, Prof Hamdan Zoelva (SI), Slamet Ma’arif (212), Gus Aam (NU Lurus), Andrianto (Prodem), Ahmad Yani (Masyumi), Hataliwang (PAN Legal), Yose Nora (Forhati), Jati Ningsih, Buni Yani, Abdullah Katiri, Abdul Somad, Husnan B Fenani, Habib Muksin, Eka Jaya (Bang Japar), Zed Amar, Umar Hamid, Royaningrum, Rona, Murni, Rini Beras, Anton Permana.

Panitia Mustopa melarang Wartawan meliput karna alasan shooting tunda dan Wartawan pernah saksikan GNAI di RI dipelopori ketika Worxhop Ulama S I yang dipimpin Prof Dr H Hamdan Zolva di Jakarta.

(Mahdi Lensa Publik)