Jakarta,- Lensa Publik.Com,- Pimpinan HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesya) Bahlil Lahaida yang suksesnya bukan dari jalur Parpol, mengakui kesuksesannya pimpin BKPMI (Badan Kordinasi Penanam Modal Indonesya) karna dapat nasehat dari DR Fuad Bawazier (Mentri Keuangan dari KAHMI (Korps Alumni HMI).
Nasehatnya “usaha dulu lalu politik” maksudnya jangan seperti umumnya kader juang HMI berwatak demo politik terjebak KKN, pesan dari tujuan kader HMI prioritaskan Cipta dulu.
Saya satu 1 nya pemimpin HIPMI bukan rekomendasi anak pejabat / jendral yang kaya logistik tapi saya gunakan ilmu HMI (persidangan dan rethorika) membikin deadlock Munas HIPMI sebulan berakhir menang.
Sistim politik RI tak seliberal kini lain teori lain praktek, Presiden Jokowi percayakan saya urus investasi RI yang tak hanya dikuasai RRC didaerah tak lagi di ibukota.
Kendati KAHMI belum mampu 1 kan HMI, namun hamdalah KAHMI miliki karya membanggakan dibandingkan dengan ormas Alumni mahasiswa lainnya, KAHMI melahirkan UICI (Universitas Insan Cita Indonesya) yang unik satu 1 nya perguruan tinggi berbasis Digital. Menghadapi 3 priode tahun 2024 bersama M Qodari, saya cukup Kordinir calon Bupati KAHMI.
Demikian sambutan akhir acara Milad 76 KAHMI oleh Bahlil Lahaida diluar roundown atas permintaan Kordinator Presidium DR H Ahmad Doli Kurnia (DPR Golkar) didahului Seminar dan menjelang wafat Prof DR H Azyumardi Azra di hotel Kartika Candra, Jakaruta, 17 September 2022 malam.
Hadir antara lain Akbar Tanjung, Hamdan Zoelva, Mahfuz MD, Subandriyo, Fery Mursidan, Mukhlis Patahna, Hanifa Husein, Taufik Ismail, Nazar N, Faisal Jolong, Gefa, Fuad Bawazier, Antoni Hilman, Mashudi, Farid, Mahmuda, Rusli, Haris Tanjung, Syahril, Sabarudin, Laode M K, Raihan, Sayuti, Lukman M, Erix, Musawir, Toni Adam, Ulla N, Lies E, Ismed J, Suci, Sukaria
(*/ Mahdi Lensa Publik)
