DEPOK, – Lensa Publik- Depok Begaya siap mengakomodir kreatifitas pemuda Pinggir Setu (Pingset) Citayam yang mampu membuat pajangan perahu layar dari limbah bambu keranjang buah.
Siapnya Depok Begaya, komunitas bentukan H. Acep Azhari tokoh muda Depok yang konsen pada bidang ekonomi dan pendidikan itu menjawab keluhan pemuda Pingset Citayam. Pasalnya, para pegiat seni mengaku kesulitan untuk memasarkan hasil karyanya tersebut karena keterbatasan relasi.
Keluhan mereka pun akhirnya terdengar oleh Ketua Umum Depok Begaya, H. Acep Azhari. Ia siap menjembatani hasil karya yang dibuat oleh tiga pemuda bernama Obet, Bhavao, dan Apet itu.
Menurut H. Acep, sudah menjadi keharusan bagi Depok Begaya untuk merangkul warga yang memiliki sebuah karya jual namun belum tersentuh daya belinya.
“InsyaAllah Depok Begaya siap mengakomodir agar hasil karya mereka bisa laku di pasaran,” ucap H. Acep kepada wartawan di kawasan Limo, Kamis (05/11/2020).
H. Acep menuturkan, kepedulian Depok Begaya ini selaras dengan arti kata dari Begaya itu sendiri. Jiacep menjelaskan, Begaya singkatan dari kata Bela, Galang, dan Jaya. “Siapa yang kita Bela? Karena Depok Begaya konsen pada bidang ekonomi dan pendidikan, maka yang kita bela adalah para pelaku usaha (UMKM) dan kesejahteraan para guru swasta,” jelasnya.
“Nah kemudian, agar orang-orang yang kita bela ini dapat terbantu usahanya, maka dari itu akan ada campur tangan penguasa (wali kota). Dan kebetulan Depok Begaya sejalan dengan Bang Pradi Supriatna untuk mewujudkan program itu. Jadi perlu kita bela juga tuh Bang Pradi untuk jadi wali kota Depok,” tambah H. Acep.
H. Acep percaya, Pradi mampu membenahi Kota Depok menjadi tambah begaya di segala bidang. “Untuk itu kita sama-sama berjuang untuk Bang Pradi, jangan lupa coblos pasangan calon nomor 1 biar Depok tambah begaya,” tegasnya.
Efek Pandemi COVID
Sekadar informasi, sejumlah pemuda di wilayah Pinggir Setu (Pingset) Citayam RT 02/RW 12, Kelurahan Bojong Pondok Terong (Boponter), Kecamatan Cipayung, mampu memanfaatkan limbah keranjang bambu menjadi kerajinan tangan.
Dengan alat manual seperti gunting, pisau cutter, lem cair, dan amplas, mereka membuat kerajinan perahu layar mini dan gazebo. Kreasi seni tersebut dibuat di alam terbuka yang berada di lahan Pertanian tak jauh dari Stasiun Kereta Api Citayam.
Obet, salah satu kreator, mengaku ide ini muncul setelah tak lagi bekerja sebagai penjaga parkir sepeda motor karena dampak pandemi COVID-19.
“Di masa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, sangat terdampak jelas bagi kami.
kami tak kehabisan akal untuk mencari jalan bagaimana di masa pandemi ini bisa menghasilkan untuk kebutuhan sekarang dan ke depan,” kata Obet.
Bersama dua rekannya yaitu Bhavao dan Apet, Obet sudah menghasilkan sejumlah karya seni yang “wah” dan siap dijual.
Hanya saja, saat ini mereka masih bingung untuk memasaran hasil karyanya. Untuk sementara, kerajinan tangan mereka dipasarkan di Kedai Alle Coffe dekat Stasiun Citayam.
Kreator lainnya, Apet, berharap ada perhatian dari Pemerintah Kota Depok agar karya seninya bisa menembus pasaran.
“Kalau ada yang bisa masarin sih enak, kita bisa bikin yang banyak sama Obet dan Bapau,” harap Apet yang diamini Bhavao.
(Dn)