Target Depok Menjadi Kota Layak Anak Perlu Dipertimbangkan Setelah Mencuat Kasus di- Sekolah SMPN
Depok,- metro reportase.com,- Warga Sukmajaya Kota Depok, Cahyo Putranto Budiman menyebut target Pemerintah Kota Depok meraih predikat Utama Kota Layak Anak (KLA) tahun ini tampaknya mengalami hambatan berat.
Cahyo menilai Predikat Madya Kota Layak Anak untuk Kota Depok juga berlebihan. Hal itu dikatakan Cahyo menyusul adanya peristiwa memalukan yang terjadi di salah satu SMPN yang ada di Kecamatan Sukmajaya yang saat ini sedang viral.
“Gausah ngomong Predikat Utama Kota Layak Anak lagi. Lihat tuh kekerasan seksual pada anak yang lagi viral di Sukmajaya,” kata Cahyo kepada wartawan, Sabtu (24/5/2025).
Ungkapan kekesalan Cahyo diutarakan usai dirinya mengetahui dan menduga oknum kepala sekolah terkesan melindungi pelaku kekerasan seksual pada anak yang disangkakan kepada oknum guru di sekolah tersebut.
Jangan mendapat Predikat Utama KLA, Predikat Madya selama 6 kali berturut-turut dikatakan Cahyo juga perlu dievaluasi. Itu ia katakan karna di Depok sendiri tingkat kekerasan anak selalu meningkat setiap tahunnya, namun banyak yang disembunyikan.
“Banyak sekali kasus kekerasan pada anak yang terjadi di Kota Depok, namun luput dari pengamatan. Saya rasa Predikat Madya KLA di Depok perlu dievaluasi,” ujarnya.
Sebagai orang tua yang memiliki anak perempuan, Cahyo mengaku geram atas insiden yang terjadi di SMPN Sukmajaya. Ia mengaku akan terus mengawal kasus asusila yang dilakukan oknum guru sampai benar-benar mendapatkan hukum yang setimpal.
Bukan hanya fokus pada kasus asusila di Sukmajaya, Cahyo mendesak Pemerintah Kota Depok tidak hanya melakukan berbagai pencitraan dan seremonial kegiatan tentang anak.
Ia juga meminta Pemkot Depok melalui Dinas terkait agar benar-benar bekerja dan memiliki fungsi yang nyata untuk perlindungan anak. Bukan hanya perempuan, kasus perundungan juga masih banyak terjadi di Kota Depok.
Jangan mimpi dapat Predikat Utama KLA kalau kasus asusila yang menimpa siswi kelas 1 SMP di Sukmajaya tidak bisa diselesaikan,” pungkasnya.
Din lensa publik