Diduga Hamburkan dana APBD proyek Dinas PUPR di pertanyakan.

Depok,- Lensa Publik – Proses Pengerjaan Penurapan Kali Tanah Baru yang berlokasi di Jl Tanah Baru RT. 006 /RW 01, Kelurahan Beji Depok diduga dikerjakan asal jadi dan terkesan Amburadul, Membahayakan dan Merugikan Uang Negara, Hal ini terlihat saat Para Awak Media datang Mengecek ke Lokasi penkerjaan PenurapanKali Tanah Baru yang berlokasi di Kelurahan Beji Kecamatan Beji kota Depok,

Proyek sepanjang Jalan Tanah Baru dikerjakan dengan menggunakan dana APBD Kota Depok
sangat di sayangkan seperti Proyek Liar,
Tidak ada Papan Nama, Nilai Harga, dikerjakan Oleh PT atau CV mana,
dimulai pengerjaan kapan dan selesainya pun Tidak ada.

Dari pantauan beberapa Tim Media, Jum’at (11/12/2020) Pekerjaan Pengecoran Penurapan dilakukan, dengan asal asalan,tidak memakai Pondasi dalam hal ini cerucuk atau Dolken.
Batu kali Disusun setelah di susun baru di siram adukan,
Semen nyapun terlihat sangat minim,dituang, dalam kondisi Genangan air kali,
selain itu, kegiatan pengecoran juga tidak menggunakan pasir kering sebagai lantai dasarnya.

Saat awak media mewawancarai dari pengawas tidak bisa Menjelaskan dan tidak memahami Bangunan hanya mengawasi,
dan mengatakan Proyek ini milik Pak Erik.

saat Tim Media Minta dusambungkan dengan Erik dia bikang Susah di hubungi dari kemarin gak aktif,selanjutnya kita tanya dengan pekerja
tidak ada satupun yang berada dilokasi yang bisa memberikan penjelasan terkait Pemilik Proyek tersebut.

Sedangkan Konsultan pengawas tidak ada yang terlihat dilokasi saat pelaksanaan pekerjaan tersebut,begitu juga team monitoring dari Dinas terkait tidak ada.

Saat dikonfirmasi awak media Ketua Assosiasi Wartawan Nasional(AWAN) kota Depok E.F.Andre Tambunan SE menjelaskan bahwa pihak dinas terkait dalam hal ini PUPR harusnya terbuka kepada publik mengenai informasi yang menggunakan anggaran APBD kota Depok,harus jelas apa jenis pekerjaannya,berapa dananya,siapa pelaksananya,siapa konsultannya,agar media juga bisa memberikan informasi yang baik kepada masyarakat” ujar Andre

Agar jangan ada dugaan atau permainan kongkalikong dinas dan Rekanan sehingga tidak ada pengawasan maka terjadilah pekerjaan tersebut asal-asalan terkesan proyek liar”tambah Andre.

Salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya, mengaku heran melihat cara kerja penurapan Kali Tanah Baru

“Heran aja bang, setahu saya kalau untuk pengecoran harusnya dasarnya kering dulu. Tapi yang kita lihat bersama dasar lantai masih banyak air ,langsung di susun batu kali di siram pake pasir yang di campur semen yg sangat minim terkesan dipaksakan untuk mengejar target,”
Dirinya berharap pekerjaan seperti ini harus diawasi pasalnya menggunakan biaya APBD kota Depok.

“Saya harap adanya pengawasan yang ketat, pasalnya ini menggunakan dana APBD jangan sampai dana yang keluar sia-sia,” ini benar benar harus di awasi karna tidak ada pengawasan atau konsultan jadi pengerjaanya asal jadi inikan percuma longsor lagi longsor lagi
karna pengerjaan asal asalan “pungkasnya.

(Dd)