Uang Hasil Sewa Bilboard di Lahan Pertagas Diduga Mengalir ke Oknum Pengawas

Depok, – lensa publik.coom,

Bukan hanya diduga tak berizin, uang sewa bilboard di sepanjang Jalan Juanda juga disinyalir menjadi bancakan para oknum pengelola lahan milik Pertamina Gas (Pertagas).

Oknum pengawas Pertagas berinisial F diduga menerima sejumlah uang dari hasil sewa lahan Pertagas yang dipergunakan untuk mendirikan bilboard.

“Ada yang menyebut oknum pengawas lahan dari Pertagas yang diduga bermain disini. Oknum tersebut diduga menerima aliran dana hasil dari penyewaan lahan Pertagas untuk dibangun bilboard,” kata Anton kepada wartawan, Senin (14/7/2025).

Tidak tanggung-tanggung, hasil investigasi yang dilakukan wartawan, jumlah penyewaan lahan bilboard di muka Jalan Juanda tersebut nilainya mencapai puluhan juta rupiah.

“Kalau yang di depan ini per-bulan 30 hingga 50 juta, tergantung kesepakatan. Kalau yang agak di dalam atau di lahan tol lebih murah,” kata aktivis Depok, Anton Sujarwo menirukan salah satu penyewa bilboard di Jalan Juanda.

Anton juga mengatakan dirinya mendapat pengakuan dari penyewa bilboard harus antre jika ingin memasang iklan di bilboard yang di maksud. Pasalnya, bilboard tersebut hampir tidak pernah sepi dari penyewa.

“Jadi pengakuannya, harus antre dulu kalau mau pasang iklan di bilboard tersebut. Hampir tidak pernah sepi pokoknya,” paparnya.

Selain dua bilboard yang di maksud, pengelola lahan Pertagas diduga melakukan aksi manipulasi atau kongkalingkong dengan pihak yang mengaku memiliki kuasa atas lahan tersebut.

“Harusnya kalau itu lahan Pertagas, minimal retribusi masuk ke negara. Jangan dimakan segelintir oknum,” pungkasnya.

Sebelumnya ramai diberitakan, Ketua K3D berinisial HF diduga menerima sejumlah uang bernilai ratusan juta dari hasil penyewaan lahan Pertagas di Kecamatan Sukmajaya.

Meski pada akhirnya terjadi konflik lantaran HF membantah dirinya menjadi pelaku utama, dan HF mengaku hanya menjadi kepanjangan tangan dari komunitas yang ia naungi.

Tim Redaksi Lensa Publik