Kalapas Khusus Gunung Sindur Lirik ke Arifan Lokal dan Jalin Kinerja dengan Wartawan

Bogor Lensa Publik ,- Gunung Sindur.. Perubahan Status dari Lapas Kelas III menjadi Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur tentunya agenda pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) otomatis bertambah

Oleh karena itu dukungan dan sinergi dari berbagai pihak terkait, diharapkan membuat tugas dan fungsi dalam pembinaan di Lapas samakin solid di berbagai sektor.

Kalapas Gunung Sindur Mujiarto mengungkapkan hal itu diawal jumpa dengan belasan wartawan dalam acara Ngopi Bareng di desa Cibinong Rabu (09/09/2020).

Dikatakan, pihaknya juga berupaya membagun kinergisitas dengan wartawan agar tidak ada miskomuikasi di dalam pelaksanaan tugas nya sehari hari.

“Kinergisitas penting didalam pelaksanaa tugas Lapas Khusus dengan menjalin yang baik dengan wartawan terkait degan pemberitaan, diktakan, selain dengan para wartawan pihaknya juga membagun silaturahmi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Kecamatan Gunung Sindur.Kami megunjungi kantor,Koramil dan Polsek Gunung Sifdur untuk silahtuahmi terkat koordinasi keberadaan Lapas Khusus ini.”tambahnya.

Sedangkan untuk melatih keteampilan warga binaan pihanya melihat ke arifan
lokal di wilayah Ginung Sindur dan sekitarnya yang dapat kami aplikasikan di dalam oengembangan kehidupan warga binaan di Lapas.

Dijelaskan“Dengan perubahan Nomenklatur dari Lapas Kelas III menjadi Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur tentunya agenda pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) otomatis bertambah.”

“Tentunya pihaknya membutuhkan dukungan dan sinergi dari berbagai pihak terkait, diharapkan membuat tugas dan fungsi dalam pembinaan di Lapas samakin solid di berbagai sektor,” jelasnya.

Menyinggung kondisi pandemik Corona Mujiarto mengatakan, pihaknya bersama unsur Forkominda Kecamatan merupakan mengemban tugas sebagai satuan tugas Gabungan Covid-19, oleh karena itu pihak Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur juga menyampaikan protokol kesehatan.

“Protokol kesehatan ditrapkan di lapas dengan mendeteksi dini terhadap seluruh petugasnya yang hasilnya non reaktif.” Jelasnya.

Pihak Lapas berharap komunikasi dan koordinasi yang selama ini sudah berjalan dengan baik dapat terus terjaga dan ditingkatkan.
Lapas Khusus Gunung Sindur dengan warga Binaan 1308 orang dengan Binaan Program Asimilasi 43 orang.

Program asimilasi diberikan bagi mereka yang berkelakuan baik dan minimal sudah menjalani setengah hukuman.
Lapas Gunung Sindur selain melatih keterampilan bidang perbenhkelan juba kearifan lokal seperti peternakan ikan lele dan terakhir akan dikembangkan penakaran ikan hias Koi.(Dd/Wm)